Rabu, 22 April 2015

Bidadariku Seorang Lesbian 1: Aku cinta Kamu!!

Sejatinya, lelaki berpasangan dengan wanita. Itulah sebabnya, walau menciptakan banyak ruh, tapi Tuhan hanya menciptakan Adam dan Hawa. Dari rahim yang dibuahi, Tuhan meniupkan ruh agar tumbuh keturunan di muka bumi.

Jika kamu merasa terperangkap di tubuh yang salah, hakikatnya sama dengan menyalahkan Tuhan yang meniupkan ruh ke tubuhmu. Ingatlah…Tuhan tak pernah salah!!

***

“Aku tak pernah mencintaimu Rick tak pernah..bahkan sedikitpun tak pernah” Aku hanya terdiam mendengar ucapan Fly.

Kubiarkan Fly berbicara kembali.

“Hatiku hanya bergetar saat dekat dengan wanita, napsuku membuncah saat memeluk mereka…tapi tak pernah sedikitpun hatiku bergetar saat dekat denganmu …maaf Rick, aku seorang lesbian” Aku terkejut dan Fly melihat keterkejutan itu lewat mataku.

“Sekali lagi maaf Rick”

Kutarik nafas ku pelan dan dalam, kemudian kuberkata

“Akan kubuat kau jatuh cinta padaku, Fly!!”

***

Gila…ini memang gila, aku jatuh cinta pada seorang lesbian. Dan sudah jelas, dia menolakku!! Tapi aku bahagia bisa jatuh cinta. Terkadang diperlukan kegilaan untuk merubah dunia atau setidaknya merubah jalan hidup kita.

Hanya diperlukan satu langkah, mungkin dua langkah atau entahlah…yang jelas diperlukan keberanian untuk memulai. Aku mulai mencoba mempelajari tentang penyebab seorang menjadi lesbian, mulai dari kromosom, gaya hidup sampai masalah kejiwaan. Aku mulai semakin masuk dalam kehidupan Fly.

Terkadang aku bertanya pada diri sendiri, apakah yang kulakukan hanya karena ego ku semata sehingga aku terlalu naif untuk memaksa Fly berubah seperti keinginanku. Satu hal yang menjadi keyakinanku…cinta layak untuk diperjuangkan.

***

Jika rembulan tak nampak di matamu Pada siapa jiwa ini kau berikan? Aku menjawab, akan tetap kunanti rembulan.
Jika sang pagi akan datang sedangkan rembulan tak nampak bersinar? Aku menjawab, akan kupadamkan mentari Lalu…Biarlah malam menjadi tetap malam

“Aku tak pernah bisa jadi rembulan untukmu Rick!!”

“Aku tak pernah lelah menantimu Fly”

“Jangan terlalu naif Rick…aku bahagia dengan keadaanku sekarang”

“Tapi jalan yang kau pilih menyimpang Fly…akuilah kalau kau tersiksa dengan keadaan itu”

“Bukan cuma kamu yang bilang hal itu meyimpang. Terkadang aku merasa kalau aku terperangkap di tubuh yang salah, tak seharusnya jiwaku ini berada ditubuh wanita…yah, cuma itu yang mengganggu pikiranku Rick”

“Friantika Trihapsari pernahkan terpikir olehmu, apa yang kita alami di dunia ini hanya ujian dari Tuhan”

Kemudian Fly diam dan menatapku tajam. Aku membalas tatapan matanya, mencari setitik api cinta di matanya…ternyata tak kutemukan titik itu.

Kuberanikan diri mendekapnya, kemudian mencium bibirnya. Fly membalas ciumanku, terasa dingin sekali lalu perlahan kulepaskan.

“Aku menciummu bukan karena aku ingin, tetapi hanya karena kamu menciumku Rick”

“Maafkan aku Fly”

“Setidaknya kamu tau Rick, jangankan cinta…napsu pun tak ada dijiwaku untukmu. Tapi bagaimanapun juga, aku berterimakasih padamu Rick…kau teman terbaik yang pernah aku miliki”

***

Lelucon seringkali tak membuat tawa tetapi penderitaan seringkali mampu membuat kita tertawa. Seringkali kita mengeluh saat hujan tiba padahal disaat yang sama, ada orang lain yang menari gembira bersama hujan. Itulah hidup, yang terkadang tak seperti yang kita inginkan.

Bagaimanapun juga kehidupan harus tetap dijalani. Dan aku akan menjalaninya tanpa Fly!! Tapi apakah aku mampu melakukan itu semua??

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar